Dr. Ziyad Ulhaq, SQ, MA lahir di desa Soko Sari kabupaten Tuban, Januari 1978. Ia adalah ayah dari empat orang puteri, Hilwa Zihal, Najma Zihal, Lubna
Zihal, dan Hasna Zihal
Suami dari Hj. Ade Halimah S.Th.i. SQ
yang merupakan juara tahfidz 30 juz wanita tingkat Internasional tahun 2007 di
Lybia ini menjalani pendidikan Non Formal dan formalnya sejak kecil secara
bersamaan. Mula-mula, secara Non Formal, Ia mendapatkan pendidikan dasar
keagamaan langsung dari ayahnya sendiri.
Ayahnya
merupakan salah satu murid dari kyai Abul Fadhol at Tubany, salah satu ulama
nusantara yang karya-karya bukunya berbahasa Arab banyak dikaji di timur
tengah, yang juga merupakan murid Hadhrotus syaikh Hasyim Asy’ari.
Pola
pendidikan berbasis agama yang ditanamkan ayahnya pada usia belia telah
berpengaruh besar dalam kehidupannya. Selain itu, Ia juga mendapat bimbingan
agama dari kakeknya, seorang kiai sepuh dan politikus senior di kabupaten Tuban
KH. Nurhasyim (Alm), pengasuh
sekaligus pendiri Yayasan Pondok Pesantren Tarbiyatul Islam Soko Tuban
JawaTimur.
Untuk
memperdalam keilmuan agamanya, pada tahun 1993, ia “nyantri” di
Pesantren Ilmu Al Quran (PIQ), Singosari Malang sampai 1995. Dibawah asuhan KH.
Bashori Alwi Murtadlo, ia banyak belajar
tentang dasar Al Quran dan cabang-cabang ilmunya.
Lalu
ia melanjutkan belajarnya di Pondok Pesantren “Madrasatul Quran” Tebuireng, Jombang yang salah satu
pengasuhnya adalah KH. Dr. Musta’in Syafi’i. MA, penafsir AlQuran “fenomenal”
dari Jombang JawaTimur.
Di
tempat ini, selain belajar di Madrasah Aliyah Salafiyah (madrasah non
formal yang khusus mempelajari kitab-kitab turast (klasik) dengan metode
sorogan dan blandongan), ia juga
berhasil menghafal Al Quran 30 Juz, Qira’at Ashim Riwayat Hafs dan diwisuda
pada tahun 1998.
Belum
merasa cukup dengan apa yang sudah didapatnya, ia hijrah ke Ibu Kota dan
belajar di Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA), Qismul Lughoh Al
Mukastsaf. Ia pun
lulus dengan predikat “Mumtaz” (cumlaude).
Adapun
pendidikan Formalnya, ia tempuh di sekolah milik kakeknya sendiri di tempat
kelahirannya, Yayasan Pendidikan Islam “Nurul Huda”. Mulai dari tingkat
dasar Madrasah Ibtidaiyyah (1984-1990), tingkat menengah Madrasah Tsanawiyah
(1990-1993). Lalu ia melanjutkan sekolah tingkat atas di Madrasah Aliyah “Al
Ma’arif” Singosari Malang dari tahun 1993 sampai 1995.
Pada
tahun 2000, putra pertama pasangan Drs.H.Chamim Umar dan Hj. Luluk M ini melakukan
rihlah ilmiyyah ke Jakarta untuk melanjutkan studinya pada Fakultas
Syari’ah, Perguruan Tinggi Ilmu Al Quran (PTIQ). Lulus tepat waktu pada 2004,
pria berkacamata ini meraih predikat mahasiswa terbaik di fakultasnya, dengan
predikat “Cumlaude”.
Tak
puas dengan ilmu yang telah didapatnya, sembari kuliah di PTIQ, ia sempatkan
menimba ilmu juga di SEBI (syari’ah Economic banking Institute), Jurusan
Mu’amalah, Konsentrasi Manajemen Perbankan Syari’ah, yang berbasis di Ciputat,
Tangerang.
Pria
berpenampilan santai ini pun telah menyelesaikan studinya di Pasca Sarjana,
Program Internasional, Konsentrasi Ulumul Quran dan Tafsir, Institut Ilmu Al
Quran (IIQ) Jakarta pada tahun 2009. Lalu
pada tahun 2013 melanjutkan program doctoral-nya di International Islamic
University Malaysia (IIUM) pada Program Quran dan Sunnah.
Pada tahun 2019 yang lalu, ia
mendapatkan kesempatan untuk mengikuti Daurah (pelatihan) Internasional untuk
para Dai, Imam, dan Mufti yang diselenggarakan oleh Universitas AlAzhar, Kairo
Mesir dan sempat bertalaqy dengan beberapa syaikh dan guru besar AlAzhar dalam
pelbagai disiplin ilmu keislaman.
Sejak
di program S1, Ia telah aktif menulis artikel di koran, majalah, jurnal dan
buku. Karya akademiknya mulai dari s1 sampai s3 Ia tulis dengan bahasa Arab;
yakni Al Akhdzu bi Aysaril Madzaahib fil fiqh (mengambil yang termudah
dalam bermadzhab; study pemikiran Syaikh Wahbah Az Zuhaily) skripsi S1, At
Tafsir Al Isyaary fil Miizan (menakar objektifitas tafsir berbasis isyarat)
thesis s2, dan Qadhiyyatul I’jaz Al’Adady Fil Quraanil karieem-diraasah
naqdiyyah li ba’di aarail kuttab al indunisiyyiin (Diskursus Studi Angka
AlQuran; telaah kritis pendapat para pengkaji Angka AlQuran di Indonesia).
Ia
juga pernah mengasuh rubrik tafsir dan konsultasi agama di salah satu majalah
nasional. Beberapa buku yang berhasil ditulisnya misalnya membaca dan memahami
konstruksi AlQuran (IndoMedia; 2005), Menyingkap Tirai Juz AlQuran (Indomedia;
2006), Miracle Of Tadarus (WCM; 2009), Psikologi Qurani (WCM; 2010) dan 30
Kepribadian Manusia dan Rahasianya dalam AlQuran (Qaf; 2018).
Saat ini, Ia tercatat sebagai dosen tetap Pasca Sarjana pada program Ilmu AlQuran dan Tafsir di Institut Ilmu AlQuran (IIQ) Jakarta. Selain itu, Ia juga merupakan anggota Dewan Pengawas Syariah (DPS) di Mandiri Utama Finance (MUF) Syariah, anak perusahaan pembiayaan dari Bank Mandiri. Selebihnya, waktunya banyak dihabiskan untuk belajar dan mengajar Al Quran di pelbagai tempat dan majlis taklim di Jadebotabek.