Sebaran Domisili Alumni PTIQ

Saifullah Maksum

Drs. KH. Saifullah Maksum, M.Si adalah putra daerah asal Kecamatan Turen, Kabupaten Malang ini patut diacungi jempul dan dapat menjadi inspirasi genarisi zaman now. Iya bukan hanya aktivis, tapi juga politisi ulang, intelektual sekaligus Ulama muda NU.

Gus Saiful begitu sapaan akrabnya, memulai karir dari bawah. Pada usia 21 tahun iya sudah dipercaya menjadi Ketua Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Keb. Lama,  Jakarta Selatan (1981-1982). Dua tahun berselang karirnya melesat menjadi Wakil Sekjen PB Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII) periode 1984-1987.
Selain aktif di PB PMII, Gus Saiful juga aktif di sayap organisasi NU. Tercatat pada tahun 1995-1998 iya menahkodai (Ketua) Pengurus Pusat Gerakan Pemuda Ansor.

Selanjutnya pada 2015 masuk pengurus PBNU selaku Wakil Ketua Asosiasi Pondok Pesantren se Indonesia (RMI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (2015-2020).

Dan pada 2018 lalu terpilih sebagai Ketua Umum PP Jam’iyyatul Qurra’ wal-Hufazh Nahdlatul Ulama, atau perhimpunan para qari’ dan penghafal al-Quran seluruh Indonesia, badan otonom di bawah Nahdlatul Ulama periode 2018-2023.

Kiprahnya di Partai Kebangkitan Bangsa juga sangat menonjol. Pada 2003-2005 menjadi Wakil Ketua Lembaga Litbang DPP Partai Kebangkitan Bangsa. Selanjutnya meningkat menjadi Ketua DPP Partai Kebangkitan Bangsa (2009-2019) dan pada 2014 mengemban amat sebagai Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu Partai Kebangkitan Bangsa tingkat pusat.

Jalan politik Gus Saiful memang dirintis dari PKB. Selain aktif di kepengurusan PKB, iya juga pernah menjadi Staf Ahli Fraksi Kebangkitan Bangsa DPR RI (2002-2004). Hingga pada akhirnya terpilih sebagai Anggota DPR RI daerah pemilihan Jawa Timur V/Malang Raya (2004-2009).

Talenta Gus Saiful bukan hanya terlihat dalam dunia aktivis dan politik, tetapi juga sangat mencolok di dunia kerja professional. Mengawali karir sebagai wartawan Harian Umum Pelita tahun 1990, kemudian melesat menjadi stafsus menko kesra Soepardjo Rustam tahun 1993.

Tak henti disitu, pada tahun 1999 iya menjabat Anggota KPU RI/Panitia Pemilihan Indonesia yang menjalankan pemilu demokratis pertama pasca reformasi 98. Selanjutnya dirinya juga tercatat sebagai Tenaga Ahli di Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal RI (2010-2014).

Beranjak dari situ, ia melangkah ke Majelis Ulama Indonesia sebagai Wakil Ketua Komisi Kerukunan Antar-Umat Beragama MUI Pusat (2012-2015).
Gus Saiful memang dikenal sebagai intelektual, pemikiran-pemikiran briliannya sudah berbuah puluhan buku. Mulai dari biografi tokoh NU, buku sosial-politik, hingga buku pengangan bahan ajar pengkaderan di lingkungan NU, Ansor dan PKB.

Beberapa buku yang masih di baca sampai kini dan menjadi referansi wajib kalangan Nahdiyin diantaranya adalah, Dialog Gus Dur-Gus Solah tentang Hubungan Agama dan Negara, Ulama Kharismatik, Biografi 26 Ulama NU, Biografi KH. Abdul Wahab Chasbullah dan Sejarah Muslimat NU

About the Author

IKAPTIQ

Pengurus IKAPTIQ

Pengurus Ikatan Alumni PTIQ Jakarta

Cari Tokoh Di Sini

Popular Posts

Contact

Nama

Email *

Pesan *